ASEAN-Kanada Perkuat Komitmen Jelang Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan di 2017
By Admin
nusakini.com--"Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan terus menerus dari Kanada kepada ASEAN dalam mempromosikan isu perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di kawasan. Terkait hal ini, ASEAN tengah mengedepankan isu perlindungan wanita, anak-anak dan buruh migran dalam upaya mencapai ASEAN Community Vision 2025," demikian disampaikan J.S. George Lantu, Direktur Kerja Sama Fungsional ASEAN (KFA), Kementerian Luar Negeri RI, mewakili Ketua SOM ASEAN-Indonesia, dalam Pertemuan 13th ASEAN-Canada Dialogue di Manila, Filipina pekan lalu.
Isu Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu bidang utama yang diprioritaskan dalam kerja sama kemitraan ASEAN-Kanada. Kontribusi Kanada untuk mendukung kawasan Asia Tenggara juga mencakup isu-isu penanggulangan terorisme, kejahatan lintas negara, UMKM, konektivitas dan penanganan bencana. Skema Canada's International Assistance untuk mewujudkan kerja sama dalam berbagai bidang di kawasan ini telah mencapai lebih dari 60 juta dollar Kanada.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi bantuan internasionalnya, pemerintah Kanada tengah meluncurkan program Special Assistance Review yang merupakan upaya kaji-ulang dan penyesuaian program bantuan Kanada untuk masa yang akan datang. Peran aktif ASEAN diharapkan untuk dapat memberikan masukan kepada Kanada, terutama dalam kerja sama di bidang perlindungan anak dan wanita, buruh migran, clean economic growth, perubahan iklim, good governance dan pluralisme. Indonesia, dan Negara Anggota ASEAN lainnya menyambut baik review dimaksud dan memberikan pandangan bagi Kanada untuk berkontribusi secara langsung melalui sectoral bodies dan mekanisme ASEAN. Hal ini perlu dilakukan karena selama ini sebagian besar kontribusi Kanada diberikan melalui pihak ketiga seperti ADB, PBB, dan lembaga internasional lainnya.
Beberapa agenda pembahasan lain dalam pertemuan ini mencakup perkembangan terkini di ASEAN dan Kanada; implementasi Plan of Action ASEAN-Canada 2016-2020; serta tukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional, seperti penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negara, situasi perekonomian global dan arsitektur keamanan kawasan di Asia Pasifik. Pertemuan juga telah membahas persiapan Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Kanada dan rangkaian aktivitasnya pada tahun 2017 nanti.
Assistant Deputy Minister (ADM) Kementerian Luar Negeri, Perdagangan, dan Pembangunan, sebagai Ketua SOM Kanada, menegaskan bahwa pemerintahan baru di bawah PM. Justin Trudeau yang terbentuk tahun 2015 tetap menempatkan ASEAN sebagai mitra utama, tidak hanya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, namun juga politik-keamanan, dan sosial budaya. Arti penting ASEAN bagi Kanada tercermin dari telah terbentuknya Perwakilan/Kedutaan Besar Kanada di seluruh negara anggota ASEAN. Lebih konkret, pada tahun 2015 Kanada telah membuka Misi Kanada untuk ASEAN di Jakarta dan mengangkat H.E. Marie-Louise Hannan, sebagai Duta Besar Kanada pertama untuk ASEAN.
Pertemuan 13th ASEAN-Canada Dialogue kali ini dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, Kanada, dan Sekretariat ASEAN serta dipimpin bersama Ketua SOM ASEAN-Filipina selaku country coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Kanada (2015-2018) dan Ketua SOM Kanada. Delegasi RI pada Pertemuan 13th ASEAN-Canada Dialogue dipimpin oleh Direktur KFA, Kementerian Luar Negeri RI, didampingi oleh pejabat/staf dari Direktorat MWAK, PTRI ASEAN, dan KBRI Manila. (p/ab)